Minggu, 20 Januari 2013

CONTOH MENULIS ARTIKEL

CONTOH MENULIS ARTIKEL

Siswa Sekolah Dasar Putus Sekolah


Penurunan peringkat Indonesia dalam indeks pembangunan pendidikan untuk semua tahun 2011, salah satunya tingginya angka putus sekolah di jenjang sekolah dasar. Sebanyak 527.850 anak atau 1.7 % dari 31,05 juta anak SD putus sekolah setiap tahunnya.
Jumat 4 maret 2011, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) merilis indeks pembangunan pendidikan dalam EFA Global Monitoring report 2011. Peringkat Indonesia turun pada posisi ke-69dari 127 negara. Tahun 2010, Indonesia ke-63.
Dari 4 indikator penilaian, penurunan drastis terjadi pada nilai angka bertahan siswa hingga kelas V SD. Pada laporan terbaru nilainya 0,862,sedangkan tahun 2010 mencapai 0,928.
Indikator lain, angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas juga tak beranjak signifikan.anak –anak putus sekolah usia SD dikhawatirkan kembali bermasalah dalam baca dan tulis.
Lulus SD yang tidak dapat ke SMP tercatat 720.000 siswa (18,4%)dari lulusan SD tip tahunnya. Putus sekolah di jenjang SD itu terutama faktor ekonomi.
Untuk mengatasi ancaman ini, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh membuat program ramah sosial terhadap kelompok itu kucuran beasiswa bagi siswa miskin mulai tingkat SD hingga perguruan tinggi diperbaiki memutus rantai kemiskinan keluarga. Di Makasar sudah ada program KLK (Kelas Layanan Khusus) yang diperuntukan untuk siswa tidak mampu. Anak –anak itu ada yang bekerja pagi, lalu mengikuti KLK sore harinya. Ada sekitar 25 anak usia 8-14 tahun yang disiapkan masuk kelas reguler karena tidak bias membaca, menulis dan berhitung.
  
KRITIK:

1.      Pemerintah sebagai pengurus Negara jangan membiarkan anak yang miskin tidak mendapat pendidikan yang layak karena generasi muda itu sebagai penerus bangsa yang dapat memajukan bangsa.
2.      Di dalam artikel di atas siswa yang tidak bersekolah masih banyak, jadi pemerintah belum berhasil untuk mencerdaskan bangsa Indonesia, karena masih banyak siswa SD yang tidak bisa bersekolah disebabkan karena biaya ekonomi. 
3.      Saya sependapat dengan pemerintah ingin menambah dana untuk tingkat SD hingga tingkat perguruan tinggi, tetapi perlu ada program yang lebih efektif untuk siswa yang tidak bersekolah dan perlu ada sosialisasi antara pemerintah dengan siswa tersebut agar mereka mau untuk bersekolah kembaliserta untuk keluarganya agar tidak mempekerjakan anak di bawah umur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar