CONTOH MENULIS WAWANCARA
CONTOH
WAWANCARA :
Yovie : Pertama
terbentuknya WARKOP bagaimana?
Indro
: Suatu ketika saya, indro, dono memainkan pergelaran. Dulu ngelawak ada yang
memakai
baju perempuan. Tiba- tiba Mat Malim
yaitu produser mengajak kami untuk membuat
acara di televisi. Langsung kami
menyetujuinya dan diajak ke rumahnya untuk membuat
modelnya.
Yovie
: Awal warkop, apakah ada kritikkan sosial ?
Indro
: Ya, ada. Pertama seperti kasino dan nanu ditemukan oleh programmer radio
kambor.
Pada saat kasino dan nanu membawakan
acara perkampungan mahasiswa UI /
konsolidasi menjadi Malari, tahun 1974.
Jadi mereka memang aktivis sehingga pada saat
membuat acara di radio sudah dipenuhi
oleh kritik sosial dan pesan moral.
Yovie
: Ada sebuah ledakan dari warkop yaitu film pertama begitu terkenal. Apa perbedaan
cerita film dengan lawak ?
Indro
: Disiplin sebuah film itu ternyata diskenario karena scenario ini menyatukan
semua pihak
Yang ada di film itu menjadi sebuah
produksi. Sedangkan di panggung kita bisa
berimprovisasi
kalau di film tidak bisaimprovisasi tiba- tiba kita mau berimprovisasi tetapi
tidak memberi tau kameramen tidak ketangkap adegan tadi dengan kameramen.
Yovie
: Anda dulu bergabung dengan P Project. Dari mana asalnya ?
Iszur
: P Project berasal dari Padiangan berdiri pada tahun 1982. Tahun 1994
memisahkan dari
Padiangan kita
membentuk P Project yang terdiri dari saya, Deny, Ju, Daan, Wawan, Iang dan
Denen.
Yovie
: Secara awalnya dikenal luas dengan bernyayi. Bagaimana sejarahnya ?
Iszur
: Karena sebuah radio di Bandung kita
bisa membuat acara Oserba tentang parodi lagu –
lagu. Ternyata produser dari Jakarta
mendengar parodinya, langsung ditawari rekaman.
Yovie
: Apakah ada bagian – bagian tersendiri dalam memainkan komedi ?
Iszur
: Kita ada yang menjadi konseptor yaitu Saya dan Daan, kemudian ada yang nembak
yaitu
Jud dan Deni.
Indro
: Kalau di warkop ada tokoh konsisten yaitu saya. Saya yang memberi ruang jawab
untuk
yang dikritik, nanti dono dan kasino
yang nembak.
Yovie
: Bagaimana sekarang perasaan mas Indro punya sahabat seperti alm. Kasino, Dono
dan
Nanu ?
Indro
: Saya sering kesepian apalagi suasana seperti ini saya kadang – kadang
berpikir misalnya
masih ada sahabat – sahabat saya
alangkah indahnya.
Yovie
: Bagaimana pertama kali anda berinisiatif untuk menjadi pelawak tunggal ?
Setiawan
: Pertama kali saya termotivasi oleh metro tv karena melihat standup comedy.
Saya
kemudian
berpikir untuk masuk ke sana. Jadi saya mengirim sebuah komik, 2 hari kemudian
saya dipanggil metro tv.
Yovie
: Apa konsep komik yang dibawakan mas Setiawan ?
Setiawan
: Saya sehari – hari jadi motivator humor biasa mengisi seminar. Saya
menyajikan
motivasi dengan
humor kemudian saya dosen di pergurun tinggi sehingga saya mengkombinasikan
pergaulan yang bisa diangkat menjadi bahan lucu.
Yovie
: Apa harapan untuk dunia lawak Indonesia ?
Indro
: Saya harap dunia komedi Indonesia berwarna tetapi akhirnya saya ingin komedi
itu
berkualitas.
Iszur
: Saya berpikir komedi adalah alat bersentuhan untuk membuat makna dan pesan
yang disampaikan kepada audiens.
Setiawan
: Saya berharap komedi / lawak itu ditampung dalam sebuah fakultas karena
komedi
adalah profesi yang unik dan dapat
menghibur orang lain.
POKOK
WAWANCARA:
1. Disiplin dan improvisasi sangat diperlukan di berbagai
bidang seperti lawak / komedi dll
2. Di dalam sebuah
komedi itu terdapat bagian – bagiannya tersendiri seperti konseptor yaitu orang bertugas
untuk memikirkan / merancang kata – kata
lawak yang baru.
3. Komedi adalah
pekerjaan yang sangat menyenangkan dan menghibur orang lain
4. Menjadi pelawak
tunggal
5. Kualitas di dalam
sebuah komedi sangat diperlukan untuk memberikan pesan kepada audiens.
KESIMPULAN:
Terbentuknya Warkop yang terdiri dari Dono, Kasino, Indro
Dan Nanu dari seorang produser, Mat Malim. Kemudian dia mengajak mereka untuk
membuat acara di televisi. Sejarah ada
kritik sosial dimulai dari kasino dan nanu
membawakan acara perkampungan mahasiswa UI /konsolidasi menjadi Malari, tahun
1974. Mereka aktivis sehingga saat membuat acara di radio sudah dipenuhi oleh
kritik sosial dan pesan moral.
Kemudian P Project berasal dari
Padiangan berdiri pada tahun 1982. Tahun 1994 memisahkan dari Padiangan
membentuk P Project yang terdiri dari Iszur, Deny, Ju, Daan, Wawan, Iang dan
Denen. Awalnya dikenal P Project secara luas karena sebuah radio di Bandung bisa membuat acara Oserba tentang
parodi lagu – lagu. Ternyata produser dari Jakarta mendengar parodinya,
langsung mereka ditawari rekaman.
Pertama kali Setiawan mau menjadi pelawak tunggal karena melihat
standup comedy di metro tv. Jadi dia mengirim sebuah komik, 2 hari kemudian
saya dipanggil metro tv. Konsep komiknya adalah kombinasikan pergaulan –
pergaulan yang bisa diangkat menjadi bahan lucu.
Harapan untuk komedi Indonesia menjadi berwarna,berkualitas
dan ada pesan moral yang disampaikan serta ada pihak –pihak yang mau membangun
sebuah fakultas untuk menampung komedian yang berbakat.